Kelong, pengucapan bahasa Makassar: [ˈkeloŋ]) merupakan karya sastra sejenis puisi atau pantun Makassar. Kelong menjadi salah satu bentuk karya sastra klasik yang paling populer di kalangan masyarakat, terutama mereka yang berlatar belakang bahasa dan sastra Makassar. Jenis sastra ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik menyangkut MERDEKA ATAU MATI! Kau sederhana. Kau sakti. Kau adalah saksi terbesar. Atas perlawanan pejuang. Terhadap penjajah. Demi merdekanya tanah air kita. 5. Bung Tomo. Puisi pahlawan singkat 3 bait ini tentang Bung Tomo yang menggertakan semangat membara kepada para rakyat! “Bung Tomo” (Karya: Asty Kusumadewi) Sutomo adalah nama aslimu. Bung Tomo 1. Merdeka atau Mati. Karya: Yamin. Darah menggenang di tanah tak bertuan Ratusan nyawa melayang Bergelimpangan di medan perang Mengangkat panji kemenangan. Seorang pejuang berteriak lantang Gagah berani memegang senjata lawan penjajah Dua kata menjadi pilihan merdeka atau mati. Tubuh kekar dihujani peluru Penuh lubang di sekujur tubuh Ladang cinta kemerdekaan. Puisi #9. Bagai elang Menari dalam langit biru. Indonesia terbang Dengan gagah dan cemerlang. Setiap tahun Merdeka kita rayakan Dalam relung jiwa. Semangat terus berkobar. Puisi #10. Berabad-abad lalu Tanah ini menatap matahari. Kini berjalan tegak dengan hati berapi. Kemerdekaan bagai puisi alam puisi, rumah daging dan pikiran, pendekatan mimetik, kritik sastra. Sastra merupakan suatu karya seni ekspresif yang berbentuk lisan atau tulisan yang memiliki ciri khas seperti keindahan, keaslian, bersifat imajinatif dan bernilai positif bagi manusia. Pencipta dan penikmat karya sastra dapat berasal dari orang dewasa dan anak-anak tergantung dari Pembacaan puisi ini juga bisa dijadikan lomba yang cocok untuk anak maupun dewasa. Bagi yang bingung membuat dan mencari referensi puisi kemerdekaan, berikut kumpulan contoh puisi tema kemerdekaan dari gramedia.com: Logo HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2023 (Capture Laman Setneg.go.id) 1. Di Balik Seruan Pahlawan. FWnB0r.

pencipta puisi merdeka atau mati