DocRingkasan Materi Ke Nu An Deck Phesek Academia Edu Pendidikan Aswaja Ke Nu An Untuk Madrasah Aliyah Sma Smk Kelas Buku Siswa Pendidikan Aswaja Ke Nu An Untuk Mi Kelas 4 5 6 Soal Ulangan Penilaian Tengah Semester 1 Bahasa Inggris Kelas 5 Silabus Aswaja Nu Kelas 5 Mi Sd Pdf Buku Siswa Pendidikan Aswaja Ke Nu An Untuk Mi Kelas 4 5 6 1 Ing babagan basa, mugi kaginakaken basa ingkang trapsila, wijang prasaja ananging gampil katampi dening para tamu ( ingkang midangetaken ) sarta sekeca kapiarsa. 2. Tanggap ing kawontenan, supados pahargyan saged regeng. 3. RingkasanMateri Penjas Kelas 10 Bab 7 K13 Revisi | Berikut ini akan kami sampaikan tentang Aktivitas Gerak Berirama pada Bab 7 Kelas 10 Materi Penjas K13 Aktivitas Gerakan Ayunan 1 Lengan ke Samping Bersamaan dengan Pindahkan Berat Badan. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkanlah kedua lengan pada samping kanan. Hitungan 1: ayunkanlah NUkemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi. RingkasanMateri ke-13. Collective Behavior and Social Movements Ini merupakan ringkasan untuk materi terakhir bagi mata kuliah ilmu sosial, yaitu materi ke-13. Untuk penjelasan yang lebih lengkap dapat dilihat pada postingan-postingan sebelumnya. 1. Teori Perilaku Kolektif. DampakNegatif Sejarah Indonesia Masa Pendudukan Jepang. Pembelajaran tentang sejarah Indonesia masa pendudukan Jepang diawali dari perang dunia II yang menyeret Jepang dalam kancah pertempuran dan bergabung dengan blok Fasis, yaitu Jerman dan Italia. Mereka berhadapan dengan blok sekutu, diantaranya adalah Soviet, Inggris, Perancis, Belanda AyZ3. Ke-NU-an adalah segala sesuatu yang ada kaitannya dengan NU. Materi ke-NU-an dimaksudkan sebagai suatu materi yang membahas tentang masalah yang ada hubungannya dengan Nahdlatul Ulama’. Baik mengenai pengertiannya, dasar dan tujuannya, sejarah perjuangannya maupun struktur organisasi. NU adalah kepanjangan dari Nahdlatul Ulama yang secara harfiah artinya Kebangkitan Ulama. Pada hakekatnya Nahdlatul Ulama adalah organisasi umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah golongan yang tetap teguh setia mengikuti dan memegang teguh segala apa yang datang dari Nabi Muhammad Saw baik berupa sabda, tindakan maupun ketetapan nabi, dan memegang teguh kepada segala yang datang dari sahabat-sahabatnya. Ahlussunnah Wal Jama’ah landasan dasar/hukum berpedoman kepada Kitabullah AL-qur’an, Sunnah Nabi Hadis , Ijma’ dan Qiyas. Dalam masalah aqidah, Ahlussunnah Wal Jama’ah mengikuti Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturidi, dibidang Fiqh mengikuti salah satu Madzhab empat yaitu Imam Hanafi,Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hambali, sedang dibidang tasawuf mengikuti Imam Abul Qosim Al Junaidi dan Imam Ghozali. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA NU Secara formal NU lahir pada Tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan Tanggal 31 Januari 1926 M di Surabaya. Namun pada hakekatnya ajaran yang dianut dan diperjuangkan oleh NU ini telah bersamaan dengan masuknya agama Islam di Indonesia. Jika KH. Hasyim Asy’ari dikatakan sebagai pendiri NU, maka KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah sebagai orang yang mewujudkan gerakan tersebut menjadi suatu organisasi. Sepulang dari belajar di Makkah, KH. Abdul Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathon 1916 di Surabaya. Organisasi ini bergerak pada bidang kepemudaan dan pada tahun 1924 di Surabaya sedang bergejolak perjuangan politik melawan Belanda, disamping iti disana sini sedang membaranya masalah khilafiyah dikalangan umat. KH. Abdul Wahab Hasbullah sering terlibat dalam perdebatan sengit dengan ulama islam yang terkenal pada waktu itu untuk mencapai titik penyelesaiannya. Sehubungan dengan pergolakan di Arab Saudi, maka KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk komite Hijaz yang merupakan delegasi untuk menghadap Raja Ibnu Sa’ud guna membicarakan masalah tersebut. Komite Hijaz inilah yang mengilhami berdirinya NU karena pertemuan yang diadakan pada tanggal 16 Rajab 1344 itu memutuskan dua macam keputusan 1. Mengirim utusan ulama Indonesia ke Kongres dunia islam dengan memperjuangkan hukum ibadah berdasarkan madzhab empat. 2. Membentuk organisasi Jam’iyyah yang akan mengirimkan utusan tersebut atas usul KH. AlwiAbdul Azis yang diberi nama Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Adapun nama ulama yang hadir pada waktu itu antara lain 1. KH. Hasyim Asy’ari Jombang. 2. KH. Bisyri Samsyuri Jombang. 3. KH. Ridlwan Semarang. 4. KH. Abdul Wahab Hasbullah Surabaya. 5. KH. Nahrowi Malang. 6. KH. Raden Asnawi Kudus. 7. KH. Raden Hambali Kudus. 8. KH. Nawawi Pasuruan. 9. KH. Kholil Bangkalan. SEJARAH PERJUANGAN NAHDLATUL ULAMA 1. Pada masa penjajahan Belanda sikap NU adalah tidak mau bekerja sama dengan Belanda. Untuk menanamkan rasa benci terhadap penjajah, maka para Ulama mengharamkan sesuatu yang berbau Belanda Contoh Pakai Celana, Dasi dll 2. Meskipun pada zaman Belanda tidak merupakan partai politik akan tetapi lapangan usahanya yang tidak hanya di bidang sosial keagamaan saja, namun international. 3. Dalam melaksanakan dan mencerdaskan bangsa, sejak berdirinya NU telah mendirikan Pondok Pesantren, Madrasah yang tersebar luas diseluruh cabang-cabang di Indonesia. 4. Dalam melaksanakan usahyanya, NU selalu menempuh cara-cara ayang lazim dalam ajaran Islam yaitu Musyawarah, Demokrasi. 5. Setiap usaha untuk mempersatukan umat Islam, NU aktif mempelopori acara tersebut dengan segala upaya untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah. 6. Pada zaman penjajahan Jepang karena gigihnya melawan penjajah, NU termasuk organisasi yang dibubarkan oleh facisme Jepang. 7. Menjelang masa Kemerdekaan, NU ikut aktif dalam BPUPKI, bahkan Hasyim ikut aktif dalam mempelopori sebagai panitia perumus UUD1945 dan Pancasila. 8. Setelah proklamasi kemerdekaan, Belanda masih tetap aktif ingin menjajah kembali bangsa Indonesia, waktu itu Belanda mendaratkan tentaranya di Surabaya dengan berkedok sekutu maka NU tampil kedepan dengan pandangan Resolusi Jihadnya pada tanggal 22 Oktober 1945 yang menyatakan Fardlu ain hukumnya jihad melawan kafir Belanda, sehingga mampu menggerakkan arek-arek Surabaya itu pada tanggal 10 Nopember 1945 melawan Belanda. 9. Sejak terbentuknya kabinat Syahrir Ketia 1946 sampai dengan kabinet Pembangunan Pertama 1973, NU selalu diberi kepercayaan jabatan sebagai Menteri – menteri. 10. Ketika terjadiaffair Madiun PKI 1948, dengan laskar Hizbullah dan dibawah pimpinan Zaenul Arifin dan Sabilillah dipimpin KH. Masykur turut aktif menumpas PKI. 11. Sejak tahun 1952 NU menjelma sebagai partai politik dan peranan NU semakin nyata dalam segala aktifitasnya yang bersifat politis kenegaraan maupun sosial kemasyarakatan. 12. Pada waktu terjadi S PKI, NU tampil sebagai pelopor yang pertama untuk menuntut pada pemerintah/presiden agar PKI dan Banomnya dibubarkan oktober1965 13. Didalam menumpas PKI dan penumbangan ORLA, manunggalnya ABRI bersama rakyat NU sangat menentukan. Pada waktu itu H. Subhan ZE menjadi ketua aksi penggayangan gestapu. tampil terdepan dalam penggayangan tersebut. 14. Pelajar dan mahasiswa NU turut ambil bagian terdepan dalam melaksanakan aksi penumbangan Orla dan Menegakkan Orba. 15. Setelah adanya penyederhanaan partai 1975 dimana partai-partai Islam berfusi ke dalam wadah Partai Persatuan Pembangunan maka NU menyatakan menjadi Jam’iyyah sebagai kelahirannya 1926. 16. Didalam masa pembangunan ini, partisipasi NU dalam negara dan bangsa digarap melalui bidang-bidang pokok a. Bidang da’wah dan penyiaran agama. b. Bidang ekonomi dan pembangunan. c. Bidang sosial dan kesejahteraan Mabarot ASAS / AQIDAH, TUJUAN DAN LAMBANG NU Aqidah Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyyah Diniyah Islamiyah beraqidah/berasas Islam menurut Faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menganut salah satu dari madzhab empat Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Asas Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Nahdlatul Ulama Berpedoman Kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan Dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia. Tujuan Berlakuanya ajaran Islam yangberhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab 4 ditengah-tengah kehidupan masyarakat didalam wadah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Lambang NU mempunyai lambang berupa gambar bola diikat dengan tali, dilingkari oleh lima bintas diatas garis khatulistiwa, sehingga seluruhnya berjumlah sembilan bintang, serta terdapat tulisan Nahdlatul Ulama dengan huruf Arab yang melintang bola dunia dan menelusuri garis khatulistiwa. Lambang tersebut diciptakan oleh KH. RIDLWAN ABDULLAH, dilukis dengan warna putih diatas warna hijau. STRUKTUR ORGANISASI 1. Kepengurusan NU terdiri dari Musytasyar, Suriyah, Tanfidliyah. 2. Mustasyar adalah pembina, pembimbing, penasehat kegiatan NU. 3. Syuriah merupakan berfungsi sebagai pengelola, pengendali, pengawas, dan penentu kebijakan Jam’iyyah yang berlaku. 4. Tanfidliyah merupakan pelaksana sehari-hari kegiatan NU. 5. Mustasyar dibentuk hanya untuk tingkatan pengurus Besar, Wilayah dan Cabang. 6. Hak dan kewajiban syuriah dan Tanfidliyah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN ULAMA DALAM NU Jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah merupakan kumpulan para ulama yang bangkit dan membangkitkan pengikut-pengikutnya untuk dapat mengamalkan syariat Islam Ahlusunnah Wal jama’ah. Kedudukan Ulama didalam NU menempati posisi sentral yaitu 1. Ulama sebagai pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. 2. Ulama sebagai Pengelola Nahdlatul Ulama. 3. Ulama sebagai Pengendali Kebijakan – kebijakan Nahdlatul Ulama. 4. Ulama sebagai panutan dan contoh tauladan bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama dan kaum Muslimin khususnya. Itulah sebabnya, maka antara NU dan Ulama tidak dapat dipisah-pisahkan, artinya saling membesarkan, saling mengambil dan memberi manfaat. Nahdlatul Ulama tanpa Ulama akan gersang tidak ada artinya sama sekali, dan Ulama yang keluar dari Nahdlatul Ulama berkurang bahkan hilang kemanfaatannya bagi masyarakat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah. Dengan demikian posisi Ulama dan peranannya didalam Nahdlatul Ulama sangat penting, oleh karenanya secara organisatoris Ulama didalam NU disediakan lembaga khusus yang dinamakan “Lembaga Syuriah”. Lembaga ini berfungsi sebagai pengelola, pengendali, Pengawas dan penentu semua kebijaksanaan dalam Nahdlatul Ulama, sehingga dapatlah dikatakan dan memang demikian kenyataannya, bahwa Ulama dan Nahdlatul Ulama merupakan tiang penyangga utama atau soko guru. Ulama dan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan, karena Jam’iyyah NU merupakan wadah untuk mempersatukan diri. Disamping itu NU juga merupakan wadah untuk menyatukan langkah. Dalam rangka usaha melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan Islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal jama’ah. Merupakan kenyataan sejarah yang tidak bisa dibantah, bahwa keberadaan Ulama dan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan umat Islam dan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan umat Islam di Indonesia, semenjak masuknya sampai sekarang. Referensi Kebangkitan Islam dan Peranan NU di Indonesia,PT Bina Ilmu,Surabaya. Vis a Vis NU, LKIS,jakarta 2002 Pelajaran Ke-NU-an Madrasah Aliyah. Oleh Wahyu IrvanaMata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an sudah dikenal sejak lama. Dalam kurikulum nasional sekarang ini, mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an dimasukkan dalam ranah muatan lokal Mulok. Meskipun Mulok merupakan keputusan masing-masing lembaga pendidikan, namun sudah saatnya semua lembaga pendidikan nahdliyyin menjadikan Aswaja dan Ke-NU-an sebagai muatan lokal utama, mata pelajaran wajib. Ada banyak alasan penting untuk menjadikan Aswaja dan Ke-NU-an sebagai mata pelajaran wajib bagi lembaga pendidikan formal milik Aswaja dan Ke-NU-an didesain sesuai dengan kurikulum nasional, memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, silabus dan sebagainya. Dalam hal ini Aswaja dan Ke-NU-an tidak akan berseberangan dengan kurikulum pemerintah, dan tentu sebagaimana diketahui bersama, bahwa lembaga pendidikan formal harus taat pada rambu-rambu yang diberikan pemerintah, hal ini berbeda jika yang dibahas adalah madrasah diniyah atau pondok pesantren, sehingga mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an pun tidak begitu cocok jika diajarkan di Aswaja dan Ke-NU-an didesain sedemikian rupa untuk memuat materi dasar secara lengkap, mulai dasar-dasar Aswaja, dasar-dasar Ke-NU-an, tradisi amaliyah NU hingga pola pikir NU yang perlu diketahui oleh siswa selaku generasi penerus NU. Dalam mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an termuat materi tentang Ahlussunnah Wal Jama’ah, tentang NU, tentang sejarah NU, tentang amaliyah NU dan harakah NU. Muatan yang lengkap seperti ini penting, sehingga bukan hanya mengetahui tentang dalil Aswaja saja, tetapi juga tentang NU dan perjuangannya. Untuk pengayaan, lembaga pendidikan dapat menambah buku-buku tentang Aswaja maupun tentang NU atau dengan kegiatan pendukung Aswaja dan Ke-NU-an memiliki tolok ukur jelas yang sesuai dengan aturan lembaga pendidikan formal. Di bawah naungan LP Ma’arif NU, materi Aswaja dan Ke-NU-an dapat dipastikan terjamin kualitas baik secara ideologi maupun Aswaja dan Ke-NU-an merupakan jati diri dan pengakuan atas kebanggaan sebagai lembaga pendidikan NU. Dengan memberikan alokasi yang cukup untuk Aswaja dan Ke-NU-an, lembaga pendidikan dapat dikatakan ikut membantu perjuangan para pendiri dan masyayikh NU dengan mempersiapkan generasi penerus yang bukan hanya paham Aswaja, tetapi juga paham Aswaja dan Ke-NU-an tidak ketinggalan memiliki sistem evaluasi dan penilaian yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, evaluasi dan penilaian adalah keharusan. Mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an memiliki materi acuan yang kokoh, sistem penilaian standar kurikulum pemerintah, bahkan juga ujian akhir yang disebut UAMNU sekarang mulai berbasis komputer.Hal-hal di atas hanya beberapa contoh pentingnya memprioritaskan mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an bagi lembaga pendidikan formal milik nahdliyyin. Sekali lagi perlu dipahami, bahwa paparan ini untuk lembaga pendidikan formal, bukan madrasah diniyah atau pondok pesantren. Mungkin masih banyak lembaga pendidikan formal yang belum mau untuk mengalokasikan jam pembelajaran Aswaja dan Ke-NU-an, alasannya bahwa di lembaga pendidikan mereka sudah dilaksanakan praktik amaliyah perlu diketahui bahwa praktik tersebut hanya menyentuh ranah psikomotor, sebelum menuju ranah psikomotor, harusnya diberikan pengetahuan kognitif yang kokoh, tentunya dari materi Aswaja dan Ke-NU-an. Ada juga yang berpendapat bahwa keengganan tersebut disebabkan sudah diberikan pengajian kitab tentang Aswaja. Hal tersebut sama sekali tidak keliru, bahkan hal yang baik, namun bicara lembaga pendidikan formal, kelima aspek yang dipaparkan di atas tidak akan sudah saatnya lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal milik nahdliyyin untuk menunjukkan sikap yang tegas, kompak dan bahu membahu membesarkan NU sesuai ranah masing-masing. NU sudah memfasilitasi pendidikan formal warganya dengan LP Ma’arif NU, persatuan gurunya dengan PERGUNU dan pengembangan siswanya dengan IPNU-IPPNU. Lembaga pendidikan perlu berpikir dan membangun paradigma perlahan bahwa bersatu dan bersama untuk membesarkan NU itu akan terasa lebih tumbuh ghiroh dan ringan, daripada tercerai berai dan sendiri-sendiri. NU sebagai jam’iyyah harus kokoh, teguh dan konsisten, dan salah satunya kita bisa mulai dari lembaga pendidikan, yaitu bersama-sama memajukan Aswaja dan Ke-NU-an. Penulis adalah Ketua MGMP Aswaja dan Ke-NU-an LP Ma’arif NU Nganjuk serta Wakil Direktur Aswaja NU Center PCNU Nganjuk 0% found this document useful 0 votes25 views11 pagesOriginal TitleRINGKASAN KE-NU-AN DAN KE-ASWAJA-ANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes25 views11 pagesRingkasan Ke-Nu-An Dan Ke-Aswaja-AnOriginal TitleRINGKASAN KE-NU-AN DAN KE-ASWAJA-ANJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Materi Ke Nu An. RINGKASAN MATERI KENUAN BAB I NAHDLATUL ULAMA’ DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH A Pengertian ahlussuunah menurut NU Secara umum pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang mengikuti Al Qur’an dan hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi SAWbaik dalam bidang akidah fikih maupun tasawwuf. Nu Care Sampaikan Materi Ke Nu An Dengan Permainan from Buletin Nusantara Mengenal KeNUan Mengenal KeNUan Sejarah K eterbelakangan baik secara mental maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini melalui jalan pendidikan dan organisasi Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal. MATERI KENUAN SMK Ma&39;arif NU 1 Sumpiuh PENDAHULUAN Nahdlatul Ulama NU adalah organisasi keagamaan sekaligus organisasi kemasyarakatan terbesar dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia mempunyai makna penting dan ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa Indonesia NU lahir dan berkembang dengan corak dan kulturnya sendiri Sebagai organisasi berwatak keagamaan Ahlussunnah Wal. DOC RINGKASAN MATERI KENUAN Deck Phesek MATERI KENUAN “Logo Nahdlatul Ulama” I Latar Belakang Berdirinya Nadlatul Ulama Jam‟iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926 M di SurabayaPendirinya adalah KH Wahab Hasbullah KH Hasyim Asy‟ari KH Bisri Jombang KH Ridwan Semarang dll. Materi KE NU AN ~ PAC IPNUIPPNU WATULIMO Materi KE NU AN 2107 KeNUan Materi MAKESTA A MABADI’ KHOIRU UMMAH Secara harfiah berarti prinsipprinsip dasar pembentukan umat terbaik Pengertian lain. Nu Care Sampaikan Materi Ke Nu An Dengan Permainan 7 ~ Emes Anshori MATERI KENUAN KELAS PDF Mengenal KeNUan Rumah Aswaja Materi MAKESTA Ke NU an ~ PAC IPNUIPPNU ke NU an ASWAJA AN NAHDLIYAH NU Materi MAKESTA Ke NU an Jam’iyah Nahdlatul Ulama berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926 M di SurabayaPendirinya. A. Pengertian ahlussuunah menurut NU Secara umum pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang mengikuti Al Qur'an dan hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi dalam bidang akidah, fikih maupun tasawwuf. Menurut NU pengertian ahlussunnah wal jamaah adalah golongan yang dalam bidang akidah mengikuti imam Abu Hasan al Asy'ari serta Imam Abu Mansur almaturidi, dalam bidang fikih mengikuti salah satu madzab 4 yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafii serta imam hambali dan dalam bidang tasawuf mengikuti imam Ghozali dan imam Junaid al Baghdadi. B. Usaha NU dalam mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah Untuk mempertahankan dan mengembangkan faham ahlussunnah wal jamaah para ulama pesantren mendirikan organisasi Nahdlotul ulama. Setelah NU berdiri para ulamma' melestarikan Faham Ahlussunnah waljamaah dengan cara 1. Meneliti dan mengkaji kitab-kitab kuning 2. Menerbitkan buku-buku agama 3. Meningkatkan kegiatan pengajian, bahsul masail,diskusi, dll. 4. Melestarikan amaliyah yang sudah dirintis oleh ulama' terdahulu seperti dibaan, hadrahterbangan,tahlilan , istighosah, dll. BAB II ASWAJA DAN SISTEM BERMADZAB A. Pengertian bermadzab Madzab menurut bahasa artinya jalan,aliran,pendapat Madzab menurut istilah adalah cara memahami ajaran islam. Madzab itu dibangun oleh para mujtahid. Ada 4 madzab yang terkenal dan diakui oleh ahlussunnah waljamaah yaitu Imam Hanafi, imam maliki , imam syafi serta imam hambali. Adapun yang dimaksud bermadzab adalah mengikutinya orang yang awam kepada pendapat imam mujtahid baik secara terus menerus maupun berpindah-pindah. Cara bermadzab ada 2 yaitu 1. Secara qouli yaitu mengikuti pendapat hasil ijtihad para ulama mujtahid 2. Secara manhaji yaitu mengikuti madzab sebagai metode berfikir untuk menentukan hukum. Catatan -Orang awan adalah orang yang tidak bisa mengkaji hokum secara langsung dari alquran maupun hadis kareena keterbatasan ilmu-Mujtahid adalah ulama yang bersungsungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mengkaji hokum langsung dari alquran maupun hadis karena mereka mempunyai ilmu yang sudah memenuhi syarat. B. Sistem bermadzab menurut ahlussunnah waljamaah Menurut ahlussunaah waljamaah bermadzab adalah mengikuti 4 madzab. Pembatasan hanya kepada 4 madzab ini karena ada 5 alasan yaitu 1. Pendapat 4 madzab sudah terbukukan 2. Pendapat 4 madzab sudah diterima secara mayoritas kaum muslimin dunia 3. Pendapat 4 madzab sudah teruji kebenarannya 4. Pendapat 4 madzab sangat fleksibel luwes dan sesuai dengan perkembangan zaman 5. Pendapat 4 madzab bersumber dari al Qur'an maupun hadits serta jejak langkah para sahabat Nabi SAW. Pembatasan terhadap 4 madzab karena sesuai dengan prinsip-prinsip sbb.

ringkasan materi ke nu an